Jauh
didasar kalbu-ku bergema Nyanyian Tanpa Kata,
Sebuah
lagu yang mengalun merdu karena hadir-Mu
Yang
meneguhkan rasa cintaku sepanjang waktu
dan
mengalirkan sayang di telaga kalbu…
Oh,
sungguh rasa ini membelengguku,
Burung dengan sayapnya membawaku
terbang bersama-Mu
Terbang mengarungi bukit angan dan
impian,
Terbang melewati samudera aral yang
membentang
Oh, harapku ingin segera
menggapai-Mu.
Tapi
seiring derasnya hujan dan hembusan angin,
Seiring
waktu yang ku buru, seiring mimpi yang kunanti
Nyanyian itu redum, dan kaupun
berlalu …….
Berlalu
meninggalkan istanah di kalbu-ku
Berlalu
dengan perih dan pedih-ku
Oh,
inikah kiamat yang kutunggu..?
Sepi tanpa jiwa kasihmu, sepi tanpa
senyum terindah-mu
Relung
kalbu kan gelap tanpa sinarmu,
Sinar
yang selalu menerangi jalan dalam tiap langkahku
Kasih……
Kini aku hanya mampu memeluk rasa
Memeluk mimpi senja yang kelabu
Meniti harapan fajar kelana..
Kini aku hanya mampu memeluk rasa
Memeluk mimpi senja yang kelabu
Meniti harapan fajar kelana..
Kasih……
Kau buat aku tak yakin untuk melangkah
Kau beri aku segenggam luka
Ya Rabb….. Mengapa cahaya pelangi justru berubah menjadi api…
Kini,
Kau buat aku tak yakin untuk melangkah
Kau beri aku segenggam luka
Ya Rabb….. Mengapa cahaya pelangi justru berubah menjadi api…
Kini,
Biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai…
Medan, 28 Desember
2011
Mukhrizal Arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar