Jumat, 23 Desember 2011

MANUSIA + DOSA = TAUBAT


“Manusia adalah tempat salah dan lupa”, demikian petuah classic yang sudah akrab ditelinga kita.  Apa yang dikatakan petuah ini sejalan dengan ungkapan nabi dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. bahwa “setiap anak adam pernah bersalah”.  Namun orang bersalahpun dikatakan nabi juga masih punya peluang menjadi baik dengan cara bertaubat “dan sebaik-baik orang bersalah adalah mereka yang mau bertobat”.  Dekatnya jarak antara manusia dan dosa tak lain karena kepada manusia selain akal juga diberikan nafsu. Nafsu inilah yang jika lepas dari kendali  akal akan menghantarkan manusia kepada jurang dosa.
Potensi sebagai makhluk yang dekat dengan dosa ini sudah diprediksi oleh malaikat jauh sebelum manusia itu dicipatkan, hal ini bisa kita lihat dalam QS. Al-baqaroh 30 dimana ketika Allah berkata kepada malaikat bahwa Ia (Allah) akan menciptakan manusia sebagai Khalifah dimuka Bumi, malaikat lantas berkata “mengapa Engkau hendak membuat dimuka bumi itu orang yang akan menciptakan kerusakan dan menumpahkan darah”. Namun Allah dengan segala ke-mahaannya menjawab “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu (malaikat) ketahui”.
Namun, apakah karena dosa sudah menjadi bahagian dari takdir manusia, lantas manusia tak perlu segan untuk melakukannya ?. jelas tidak !. manusia adalah makhluk yang diberikan akal dan kebebasan untuk berbuat oleh Allah, dimana kebebasan berbuat tersebut akan dipertaggungjawabkan diwaktunya kelak. Akal inilah yang kemudian jika berada dibawah payung syariat yang dibawa Nabi akan mampu menjadi kemudi yang baik untuk mengontrol nafsu. Namun memfungsikan akal sebagai kemudi nafsu tidaklah semuda menggoyangkan kepala ditengah alunan music. Karenya tak jarang jika manusia harus jatuh terperosok dalam lumpur dosa dikedalaman jurang maksiat.
Tapi Allah dengan rahmanirrahim-Nya selalu membuka gerbang bagi siapa saja yang mau datang dan mengabdikan diri kepadanya. Karenya hal terbaik yang harus dilakukan manusia dengan segala potensi kejahatannya adalah segera bertaubat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah maha penerima taubat dan penyayang. Dalam hadits yang diriwayatkan jabir ra. Nabi berkata bahwa “sungguh setiap penyakit itu ada obatnya, dan obat dosa adalah memohon ampun kepada Allah”.
Dosa yang sudah terlanjur banyak, atau usia yang masih muda tidaklah menjadi alasan untuk menjauhkan diri dari bertaubat kepada Allah. Bukankah selama tidak syirik, Allah akan mengampuni dosa hamba-hambanya yang mau bertaubat, atau bukankah banyak yang mati sebelum tiba masa tuanya. Maka waktu yang kita dimiliki saat ini denga segala kondisi adalah saat yang pas untuk kembali kejalan yang diridhoi-Nya. Berputus asa karena sudah terlanjur banyak melakukan dosa bukanlah jalan yang tepat tapi justru akan menambah marahnya Allah, karena orang-orang yang berputus asa adalah orang yang sesat.
Sejarah telah banyak mencatat bahwa orang yang bergelimang dosa sekali juga punya kesempatan menjadi orang yang Mulia disisi Allah. Kita lihat bagimana Umar bin Khattab dengan segala dosanya kemudian bisa terlahir kembali sebagai perisai nabi, atau bagaimana Al-Malikah seorang Pelacur Highclass dari bani Israil yang kemudian insyaf dan kembali kepada Allah, dari rahim yang dulu pernah dijajahkannya kemudian lahir nabi bagi bani israil. Atau bagimana fudhail bin iyad seorang penyamun besar kemudian bisa menjelma menjadi seorang yang ta’at kepada Allah. Atau dalam contoh dekat, bagaimana seorang Jefri al Bukhari seorang jawara dancer di discotic bisa menjelma jadi seorang da’i tersohor di republic ini.
Nama-nama diatas sudah lebih dari cukup untuk menolak alasan orang-orang yang enggan bertaubat karena merasa sudah terlanjur berlumur dengan hitamnya dosa. Setiap orang pasti punya masa lalu dengan berbagai warna, namun apapun warna masa lalunya bukanlah harga mati bagi apa warnanya hari ini, akan tetapi apa warna kita hari ini merupakan warna kita dimasa mendatang.
Menusia pernah berdosa adalah satu kepastian yang tak terbantahkan, karena membantahnya sama dengan membantah Tuhan. Karenanya ada beberapa poin penting yang menjadi sikap kita terhadap dosa baik yang sudah maupun yang sedang dan akan terjadi, Poin tersebut :
Ø  Tidak menganggap remeh suatu dosa, meskipun ia hanya dosa kecil
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dailami nabi berkata “jauhilah orang-orang yang menganggap remeh suatu dosa, karena perumpaannya adalah seperti kaum yang berada didasar lembah, dan diantara mereka saling membawa kayu bakar hingga makanan mereka binasa. Sesungguhnya orang yang remeh terhadap dosa-dosa, ketika diambil nyawanya maka ia akan binasa (dalam dosanya)”

Ø  Tidak meyiarkan dosa yag telah dilakukannya kepada orang lain
Allah dala QS Annur ayat 19 menegaskan :
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang keji itu tersiar dikalangan orag beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan akhirat, sedang kamu tidak mengetahuinya”.

Ø  Tidak menunda-nunda taubat atas dosa
Kematian adalah sebuah misteri dan akan tetap jadi misteri. Tidak aka nada seorang pun yang tahu kapan dan bagaimana ia akan mengahadapi kematiannya. Karenanya sungguh bodohlah seseorang yang menunggu masa tua yang belum tentu ia miliki untuk bertaubat.
Karenya tidaklah ada lasan untuk menunda taubat kepada Allah. Qs An-nisa : 18 menjelaskan :
ÏM|¡øŠs9ur èpt/öq­G9$# šúïÏ%©#Ï9 tbqè=yJ÷ètƒ ÏN$t«ÍhŠ¡¡9$# #Ó¨Lym #sŒÎ) uŽ|Øym ãNèdytnr& ÝVöqyJø9$# tA$s% ÎoTÎ) àMö6è? z`»t«ø9$# Ÿwur tûïÏ%©!$# šcqè?qßJtƒ öNèdur î$¤ÿà2 4 y7Í´¯»s9'ré& $tRôtFôãr& öNçlm; $¹/#xtã $VJŠÏ9r& ÇÊÑÈ  
Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.

Ø  Tidak meneruskan Perbuatan Dosa
Ketika kita sadar bahwa kita telah melakukan sebuah dosa, maka tidaklah ada lagi alasan untuk kita meneruskannya. Qs Ali Imran : 135 menjelaskan :
šúïÏ%©!$#ur #sŒÎ) (#qè=yèsù ºpt±Ås»sù ÷rr& (#þqßJn=sß öNæh|¡àÿRr& (#rãx.sŒ ©!$# (#rãxÿøótGó$$sù öNÎgÎ/qçRäÏ9 `tBur ãÏÿøótƒ šUqçR%!$# žwÎ) ª!$# öNs9ur (#rŽÅÇム4n?tã $tB (#qè=yèsù öNèdur šcqßJn=ôètƒ ÇÊÌÎÈ  
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Ø  Tidak Berputus Asa Karena Dosa
Allah dengan segala limpahan rahmatnya tidak akan pernah berhenti untuk menurunkan rahmatnya tersebut kepada mereka yang memang mengharapkan rahmat tersebut. Karenanya tidaklah ada alasan untuk kita berputus asa terhadap rahmat Allah atas gelimangan dosa yang telah kita lakukan. QS Az- Zumar ayat 53 menjelaskan :
* ö@è% yÏŠ$t7Ïè»tƒ tûïÏ%©!$# (#qèùuŽó r& #n?tã öNÎgÅ¡àÿRr& Ÿw (#qäÜuZø)s? `ÏB ÏpuH÷q§ «!$# 4 ¨bÎ) ©!$# ãÏÿøótƒ z>qçR%!$# $·èÏHsd 4 ¼çm¯RÎ) uqèd âqàÿtóø9$# ãLìÏm§9$# ÇÎÌÈ  
Katakanlah: "hai hamba-hamba-ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah. Sesungguhnya allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya dia-lah yang maha pengampun lagi maha penyayang.

Dengan demikian bersegaralah untuk kembali kepadda Allah. Banyak hal yang bisa kita jadikan alasan kenapa kita harus kembali kepada-Nya, serta banyak hal yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk bisa membawa kita kembali kepada Allah.
Billahi fii sabili haq, fastabiqul khairot
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Bujang Lapok

Bujang Lapok
Bersama Feri, Ari, Fitrah dan Rudi